Goedemorgen!!
Yakk, ketemu lagi dengan ane dan postingan
yang ala kadarnya. Perlu diketahui, info kali ini adalah hasil rangkuman dari salah
satu buku ustadz Felix Y. Siauw #UdahPutusinAja. dengan alasan ingin berbagi pemahaman dan Insya Allah bermanfaat untuk semua! karena sudah sepatutnya untuk kita saling mengingatkan bukan? cekidot^^
Sedikit bicara tentang cinta nih,, cinta
memang sangat indah di usia remaja beranjak dewasa ini. terlebih karena itu
adalah sebuah fitrah yang memang dianugrahkan kepada kita dari Nya. cinta kerap
disempitkan dalam arti pacaran. tapi taukah, teman?
Islam agama kita dengan tegas mengharamkan adanya interaksi lelaki dan wanita yang bukan mahram tanpa ikatan yang halal. tentu interaksi yang tidak penting dan tidak syar’i. Secara langsung ataupun tak langsung (red:sms-an/telponan).
Islam agama kita dengan tegas mengharamkan adanya interaksi lelaki dan wanita yang bukan mahram tanpa ikatan yang halal. tentu interaksi yang tidak penting dan tidak syar’i. Secara langsung ataupun tak langsung (red:sms-an/telponan).
Karena Allah ingin melindungi dan menjaga
kehormatan wanita. Islam tidak mengenal hubungan-hubungan pra-pernikahan
semisal pacaran dan pertunangan yang hakikatnya akan merugikan pihak wanita
maupun lelaki. Karna faktanya, hubungan ini bukan malah mengenalkan dua insan,
tetapi merusak kedua insan. Ta’aruf maupun khitbah pun tidak diperkenankan jika
dalam waktu yang lama.. Sebenarnya, aturan Islam terkait hal ini sangatlah
sederhana :
1. Bila
cinta, datangi walinya dan menikahlah
2. Bila
belum siap, persiapkan diri dahulu dalam diam,
dan perbanyaklah berpuasa sembari
memperbaiki diri agar layak mendapat yang terbaik. Bicara cinta kepada lawan
jenis memang menarik. Namun, mencintai dalam keheningan itu memiliki daya pikat
tersendiri.
Pasangan yang baik akan datang dari awal yang baik. Tidak akan bertemu lelaki atau wanita yang baik agamanya dan saleh dalam ibadahnya dari jalan maksiat bernama pacaran. Maka dari itu, mulailah memahami arti cinta yang sesungguhnya. Bagi yang belum siap untuk menikah, limpahkan cintamu hanya kepada Allah dan Rasulnya. salurkan cinta yang ada kepada keluarga dan teman-teman yang mendukungmu kearah positif. Bukan cinta bila lebih mementingkan selain dari yang diperintahkan-Nya.
Beberapa tips yang bisa membantu meminimalisir galau karena cinta :
ü Dengan mengingat Allah hati akan menjadi
tenang (QS.13:28)
Bahwa bila kita mencinta karena Allah itu
berarti kita siap bersama dan siap pula berpisah karena Allah. Allah pasti
selalu melimpahkan cinta dan kasih sayangNya. Jadi tak perlu khawatir dengan
siapa kita nanti akan bersanding. Karena Dialah Allah Sang Penguasa Hati.
ü Gabungkan diri dalam perjuangan Islam
Mulai memahami Islam dan berjuanglah
untuknya. Saat bergabung dengan orang-orang yang bersemangat dalam menegakkan
agama Allah, insya Allah kita tak akan memiliki banyak waktu untuk memikirkan
hal-hal yang belum sepantasnya, hal yang belum menjadi hak kita.
ü Banyak membaca perjuangan Islam
Dengan banyak membaca kisah-kisah Rasulullah,
sahabat, dan panglima-panglima perang dapat kita resapi bagaimana mereka
berjuang dijalan Allah. Rasakan heroisme, duplikasi, dan internalisasi sikap
mental mereka. Membaca biografi tokoh-tokoh muslim akan banyak membantu
membentuk mental anak muda.
ü Find your positive hobby!
Temukan sesuatu yang bisa kita banggakan
dimasa depan dan bisa kita jadikan sebagai amal shaleh. Misalnya arahkan cinta
untuk mengalun pujian-pujian kepada Nya lewat pena. Biar cinta jadikan
lembaran-lembaran menarik yang layak
dibaca. Bicaralah cinta pada perjuangan dakwah menegakkan kehidupan islami.
Semua orang pasti ingin mendapatkan yang
terbaik. Tetapi pantaskah seseorang meminta pasangan kepada Allah sedangkan
hari-harinya masih disibukkan menghabiskan uang orang tua dan berfoya-foya?
Pantaskah seseorang meminta pasangan kepada Allah selagi membaca Al-Qur’an saja
masih sulit dan belum pantas menjadi imam shalat? Pantaskah seseorang meminta
pasangan kepada Allah sementara masih sulit baginya menjalankan perintah Allah
tuk berhijab dan menjaga kehormatan? Dan pantaskah seseorang meminta pasangan
yang baik lagi faqih agama bila dicari dengan cara pacaran yang justru dilarang
agama??
Pacaran adalah tanda miskinnya komitmen dan
tanggung jawab. Mana mungkin rasa cinta sebagai anugerah disamakan dengan
umbaran hawa nafsu lewat hubungan pacaran. Yang benar-benar menyayangi tidak
mungkin membiarkan seseorang yang disayangi dan dirinya terjerumus pada hal-hal
yang tidak diridhai Allah, yang mendekatkan pada api nerkaNya. Karena
sesungguhnya pacaran tanda ketidak siapan yang hanya menciptakan galau dan
kesedihan di usia muda penuh karya. lalu buat apa dilakukan?
Bagi mukmin, pacaran bukan tanda dewasa. Bagi mereka
dewasa adalah berjuang dalam Islam. Rayuan para mukmin adalah ayat-ayat
Al-Qur’an, gombal mereka adalah seruan taat kepada Allah, dan sabar adalah
jalan yang harus dilalui. Bagi mereka, cinta berarti perlawanan, perjuangan
dengan kata atau pena. jadi, pacaran dalam Islam itu ada, tapi setelah ada peristiwa sakral ijab dan qobul^^ Mari memantaskan diri, buktikan bahwa cinta kita hanya
untuk-Nya.