Senin, 27 April 2015

Pacaran dalam Islam ??

Assalamualaykum warrahmatullahiwabarakatuh
Goedemorgen!!
Yakk, ketemu lagi dengan ane dan postingan yang ala kadarnya. Perlu diketahui, info kali ini adalah hasil rangkuman dari salah satu buku ustadz Felix Y. Siauw #UdahPutusinAja. dengan alasan ingin berbagi pemahaman dan Insya Allah bermanfaat untuk semua! karena sudah sepatutnya untuk kita saling mengingatkan bukan? cekidot^^

Sedikit bicara tentang cinta nih,, cinta memang sangat indah di usia remaja beranjak dewasa ini. terlebih karena itu adalah sebuah fitrah yang memang dianugrahkan kepada kita dari Nya. cinta kerap disempitkan dalam arti pacaran. tapi taukah, teman?
Islam agama kita dengan tegas mengharamkan adanya interaksi lelaki dan wanita yang bukan mahram tanpa ikatan yang halal. tentu interaksi yang tidak penting dan tidak syar’i. Secara langsung ataupun tak langsung (red:sms-an/telponan).
Karena Allah ingin melindungi dan menjaga kehormatan wanita. Islam tidak mengenal hubungan-hubungan pra-pernikahan semisal pacaran dan pertunangan yang hakikatnya akan merugikan pihak wanita maupun lelaki. Karna faktanya, hubungan ini bukan malah mengenalkan dua insan, tetapi merusak kedua insan. Ta’aruf maupun khitbah pun tidak diperkenankan jika dalam waktu yang lama.. Sebenarnya, aturan Islam terkait hal ini sangatlah sederhana :
1.    Bila cinta, datangi walinya dan menikahlah
2.    Bila belum siap, persiapkan diri dahulu dalam diam, dan perbanyaklah berpuasa sembari memperbaiki diri agar layak mendapat yang terbaik. Bicara cinta kepada lawan jenis memang menarik. Namun, mencintai dalam keheningan itu memiliki daya pikat tersendiri.

Pasangan yang baik akan datang dari awal yang baik. Tidak akan bertemu lelaki atau wanita yang baik agamanya dan saleh dalam ibadahnya dari jalan maksiat bernama pacaran. Maka dari itu, mulailah memahami arti cinta yang sesungguhnya. Bagi yang belum siap untuk menikah, limpahkan cintamu hanya kepada Allah dan Rasulnya. salurkan cinta yang ada kepada keluarga dan teman-teman yang mendukungmu kearah positif. Bukan cinta bila lebih mementingkan selain dari yang diperintahkan-Nya.  

Beberapa tips yang bisa membantu meminimalisir galau karena cinta :
     ü Dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang (QS.13:28)
Bahwa bila kita mencinta karena Allah itu berarti kita siap bersama dan siap pula berpisah karena Allah. Allah pasti selalu melimpahkan cinta dan kasih sayangNya. Jadi tak perlu khawatir dengan siapa kita nanti akan bersanding. Karena Dialah Allah Sang Penguasa Hati.
    ü  Gabungkan diri dalam perjuangan Islam
Mulai memahami Islam dan berjuanglah untuknya. Saat bergabung dengan orang-orang yang bersemangat dalam menegakkan agama Allah, insya Allah kita tak akan memiliki banyak waktu untuk memikirkan hal-hal yang belum sepantasnya, hal yang belum menjadi hak kita.
    ü  Banyak membaca perjuangan Islam
Dengan banyak membaca kisah-kisah Rasulullah, sahabat, dan panglima-panglima perang dapat kita resapi bagaimana mereka berjuang dijalan Allah. Rasakan heroisme, duplikasi, dan internalisasi sikap mental mereka. Membaca biografi tokoh-tokoh muslim akan banyak membantu membentuk mental anak muda.
    ü  Find your positive hobby!
Temukan sesuatu yang bisa kita banggakan dimasa depan dan bisa kita jadikan sebagai amal shaleh. Misalnya arahkan cinta untuk mengalun pujian-pujian kepada Nya lewat pena. Biar cinta jadikan lembaran-lembaran menarik yang  layak dibaca. Bicaralah cinta pada perjuangan dakwah menegakkan kehidupan islami.

Semua orang pasti ingin mendapatkan yang terbaik. Tetapi pantaskah seseorang meminta pasangan kepada Allah sedangkan hari-harinya masih disibukkan menghabiskan uang orang tua dan berfoya-foya? Pantaskah seseorang meminta pasangan kepada Allah selagi membaca Al-Qur’an saja masih sulit dan belum pantas menjadi imam shalat? Pantaskah seseorang meminta pasangan kepada Allah sementara masih sulit baginya menjalankan perintah Allah tuk berhijab dan menjaga kehormatan? Dan pantaskah seseorang meminta pasangan yang baik lagi faqih agama bila dicari dengan cara pacaran yang justru dilarang agama??

Pacaran adalah tanda miskinnya komitmen dan tanggung jawab. Mana mungkin rasa cinta sebagai anugerah disamakan dengan umbaran hawa nafsu lewat hubungan pacaran. Yang benar-benar menyayangi tidak mungkin membiarkan seseorang yang disayangi dan dirinya terjerumus pada hal-hal yang tidak diridhai Allah, yang mendekatkan pada api nerkaNya. Karena sesungguhnya pacaran tanda ketidak siapan yang hanya menciptakan galau dan kesedihan di usia muda penuh karya. lalu buat apa dilakukan?

Bagi mukmin, pacaran bukan tanda dewasa. Bagi mereka dewasa adalah berjuang dalam Islam. Rayuan para mukmin adalah ayat-ayat Al-Qur’an, gombal mereka adalah seruan taat kepada Allah, dan sabar adalah jalan yang harus dilalui. Bagi mereka, cinta berarti perlawanan, perjuangan dengan kata atau pena. jadi, pacaran dalam Islam itu ada, tapi setelah ada peristiwa sakral ijab dan qobul^^ Mari memantaskan diri, buktikan bahwa cinta kita hanya untuk-Nya.