Biru Langit
Bissmillahirahmanirrohim. Qoolurobbisrohliisoddrii wayassirliiamrii wahlul u'datammillisanii yafqohuukoulii
Kamis, 27 Desember 2018
DI SEWA / DI JUAL RUKO 2 LANTAI Lokasi Banyuasin, SUMSEL
TEMPAT STRATEGIS, HARGA EKONOMIS, KEUNTUNGAN OPTIMIS.
persaingan ekonomi semakin meningkat, wirausahawan pun semakin gencar mencari peluang. selain produk yang akan dijual tempat yang strategis juga menjadi prioritas kemajuan usaha. salah satu tempat di daerah kecamatan Tanjung Lago kabupaten Banyuasin merupakan sebuah wilayah yang tengah bergerak menuju kemajuan di kawasan perindustrian sumatera selatan. salah satunya yaitu Desa Sukadamai. daerah ini sering disebut dengan daerah jalur/trans karena ditilik dari sejarahnya pada era tahun 80-an tempat ini menjadi pusat kawasan transmigrasi masal masyarakat dari pulau Jawa. maka tak heran jika kawasan ini menjadi target utama bagi siapa saja yang ingin memulai usaha dengan peluang yang lebih banyak. tidak hanya itu, kawasan ini tengah menjadi sorotan pemerintaH daerah maupun provinsi karena dekat dengan pelabuhan Tanjung-Api dan merupakan area perindustrian. pelabuhan kedua setelah pelabuhan Boom Baru di Palembang yang dipastikan akan mengalami kemajuan disetiap pergantian waktu.
lokasi : Jl. Tanjung Api-Api KM.34 Desa Sukadamai Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin
Info Harga
Hubungi :
No. Hp : 082389385053 / Tn. Wanto
WhatsApp : 087794777317
Sabtu, 09 Desember 2017
KEMI, Dari cinta kebebasan yang tersesat, Menyusuri Jejak Konspirasi, hingga Tumbal Liberalisme.
Bismillah.
Asalamualaykum
gaesss, setelah sekian lama akhirnya ane sempet juga buat-buat yang kayak gini.
Sebenernya niatnya ane mau buat resensi gituu, itung-itung pemanasan buat garap
tugas akhir mahasiswa semester tua tapi,, tiap mau nulis selalu aja bawaannya
pengen cerita (:D). Resensi itu
biasanya buku-buku nonfiksi kan, nah karena ane baru selesai baca novel alias
fiksi, jadi ya gitu, nulis ini dengan gaya yang super santai dan jauh dari kata
ilmiah (wkwk). Eitss.. meskipun fiksi, tapi ini bukan cerita novel biasa loh,
karena manfaatnya emang lagi dibutuhin banget sama kita-kita mujahid yang cinta
agama dan tanah air! Hehe. Pokoknya, tidak ada yang tidak Allah berikan hikmah,
asalkan kita mampu dan mau mengambil pelajaran.
Novel
unik karya Adian Husaini ini
berjudul KEMI yang terdiri dari tiga seri. Intinya, ini merupakan kisah
pergulatan batin dan pemikiran para aktivis liberal di suatu negeri (menurut
ane sih Indonesia banget) yang sudah pasti sangat bertentangan dengan ajaran
agama Islam. Dan menurut ane, bukan gak mungkin Proyek Liberalisasi memang
benar-benar ada dijalankan di Indonesia. proyek liberalisasi??
Jadi
gini,, si Kemi ini adalah seorang santri cerdas disuatu pesantren. Bersama
sobatnya yang bernama Rahmat, mereka udah mulai dipersiapkan oleh Kiai Rois
untuk menjadi guru dan pengurus pesantren tersebut. tapi tiba-tiba Kemi meminta
izin pada pak Kiai untuk bisa melanjutkan kuliah di Kota. meski telah diskusi
panjang dan pak kiai agak berkeberatan, Kemi sudah bertekad dan memutuskan
untuk tetap pergi. Setelah sekian bulan, Rahmat kebetulan mengantar adiknya ke
kota dan janjian untuk temu kangen sama Kemi. Alhasil, diskusi terjadi dan
perdebatan tak terelakkan. Disini yang ane suka, novel ini bukan melulu tentang
kisah dengan bahasa sastra yang indah saja, tapi novel ini isinya argumen
semua! Lebih tepatnya, argumen yang disajikan dalam bentuk cerita. You know that, argument itu dibuat pake
data yang valid alias gak fiksi. jadi kita bisa dengan mudah mencerna pemikiran liberal yang dihadapkan dengan
aturan-aturan Islam, kita lebih paham cara pemikiran liberal yang mudah masuk
ke nalar kita dengan istilah-istilah yang kekinian. Dan disitu ane bener-bener
paham, ternyata jeratan angan-angan dan gurita liberalisme dapat menyerbu kapan
saja, tiap detik yang tanpa disadari menghancurkan aqidah dan keimanan kita. Na’udzubillah.
Lanjut,
si Rahmat pulang ke pesantren dan menceritakan perkembangan Kemi kepada kiai
Rois. Kiai paham akan permasalahannya. Dengan musyawarah dan istikarah, maka
Rahmat pun diberikan misi untuk membawa Kemi ‘pulang’ kembali. Tidak tanpa
persiapan, beberapa hari sebelum berangkat, Rahmat ‘di godok’ lebih matang agar siap ‘bertempur’. Rahmat
diberikan banyak buku tentang pemikiran liberal berikut dengan kritik nya dari
sudut pandang Islam maupun lainnya. Rahmat di didik untuk cepat dan kritis menanggapi
isu-isu nasional maupun internasional, dulu maupun sekarang. nahh, disini yang
ane suka juga. Disini ane paham, kalo kita memutuskan untuk berjuang turun
dalam satu medan tertentu, kita kudu punya persiapan matang. Kita kudu tau
kapasitas diri kita sendiri, bekal apa yang wajib kita miliki. Kita kudu
menguasai ilmunya! Bukan niat, kalo Cuma ada niat doank.
Kemi
di-kuliah-kan di satu universitas lintas agama, dan pastinya pemikiran yang
diajarkan adalah yang sekuler. di-kuliah-kan yang artinya di bayarin.
ceritanya, Kemi ini di sponsori oleh lembaga-lembaga asing yang ternyata bagian
dari proyek liberalisasi di Indonesia. ya, proyek liberalisasi. jadi Kemi ini
‘di rekrut’ masuk ke dalam jaringan untuk bisa menyebarkan paham-paham
liberalisasi di Indonesia. kenapa Kemi? Nahh ini juga yang ‘ternyata’, ternyata sindikat memang mencari orang-orang seperti
Kemi. selain cerdas dan punya cara kerja yang top, jangan lupakan kalo dia
adalah seorang santri. Ya, mereka memanfaatkan personal branding! jadi dapat
dikatakan, seorang santri/ulama (yang makanannya tiap hari ‘kitab-kitab’) nyatanya
berpikiran pluralis, mempelopori Islam toleransi tingkat tinggi, yang ‘legowo’ kalo semua agama didunia itu
sama benarnya, menilai agama lain tidak dari sudut pandang agama tertentu saja,
kesetaraan gender, kaum homo-lesbi pun diperjuangkan hak seksualitasnya.
Bahkan, ada yang sengaja disekolahkan di sekolah Islam untuk merusak ajaran
Islam itu sendiri. kayak Snouck Hurgronje
yang belajar Islam, tetapi sebagai alat penjajah agar mudah menaklukkan bangsa.
Jadi Kemi ini kerjanya buat proposal-proposal
gitu, nanti di ajukan dan dicairkan dana nya. terus dibuat semacam
seminar-seminar, ‘pelatihan pemikiran’, dan diskusi-diskusi tentang liberalisme
yang humanis non-fundamental. Ia diberi fee
plus ketenaran seantero publik. Jangan tanya ini dana nya darimana, ya dari
negara yang menggaungkan paham liberalis lah! hehe. Tak jarang juga, dana-dana
asing itu disalurkan ke pesantren-pesantren sebagai bentuk bantuan asalkan para
kiai dan santri menerima dan mengikuti segala bentuk kegiatan liberalisme
bertopeng Islam moderat yang rahmatan lil alamin. Nah, udah pada tahu kan kalo
mau merusak suatu bangsa salah satunya yaa masuk ke dalam sistem pendidikan! Dan
menyebarkan ilmu atau pemikiran yang salah, bisa bayangin gak itu gimana efek
dan dosanya ??-_-
Rahmat
sebenarnya jadi calon korban selanjutnya juga, ia ditargetkan untuk masuk
kedalam jaringan sindikat karena kecerdasannya yang membawa keuntungan untuk
proyek liberalisasi di Indonesia. Tetapi Rahmat, sudah paham betul dengan apa
yang Ia hadapi. Ia sudah mempersiapkan diri sebelumnya dan terus dibimbing oleh
pak Kiai Rois. Dia juga selalu berdoa, “ya
Allah, tunjukkan lah kepadaku yang benar itu benar dan berikanlah kemampuan
kepadaku untuk mengikutinya, dan tunjukkanlah yang bathil itu bathil, dan
berikanlah kemampuan untuk menjauhinya.” Alhasil, setiap diskusi yang ada, Rahmat
selalu mampu menjinakkan bahkan menelanjangi logika-logika liberalis hingga
akhirnya, Rahmat dianggap sebagai ancaman dan Kemi dianggap telah gagal
menjaring Rahmat. Kemi, yang merasa benar dengan pemikiran liberalisnya, merasa
‘ikhlas’ melakukan penyebaran-penyebaran paham liberal meski tidak sadar bahwa
sedang ditipu. Daaan, disini lagi yang ane ambil pelajaran. Ternyata sesuatu
yang kita kerjakan dengan ikhlas pasti akan dilakuin dengan tekun meskipun
kenyataan sedang sulit. seorang liberalis yang materialis, gak akan mau kerja
kalo gak ada duit. Jadi kerja gak mau susah, kalo susah duit nya juga kudu
gede. Sampai-sampai menggadaikan idealis dan negara Cuma untuk keuntungan
sendiri yang sebenarnya sedikit!. Nah ini, yang dicontohkan oleh para pahlawan.
Kenapa mereka gigih memperjuangkan kemerdekaan meskipun itu sulit
berdarah-darah bahkan bertaruh nyawa, karena mereka ikhlas! Ikhlas untuk kebaikan
negeri tercinta dan seluruh umat Indonesia. suatu nilai moral yang agung yang
membuat bangsa Indonesia tidak mudah ditaklukkan. Faktanya, umat Islam menjadi
ancaman potensial bagi penjajah, karena punya ajaran jihad yang amar ma’ruf
nahi munkar semata-mata ikhlas ridha karena sang Ilahi. Jadi wajar saja, sejak
dulu umat Islam selalu dideskritkan. Di seri kedua novel ini, bercerita tentang
misi menemukan kembali Kemi yang hilang. Dengan adanya satu ‘tim’ yang solid,
ini bukan sekedar misi pencarian melainkan menyusuri jejak konspirasi proyek
liberalisasi di Indonesia. para tokoh mencoba mencegah jaringan tersebut yang
nantinya pasti akan menjadi fitnah untuk agama Islam. disini ane ngerasa kok ya
ane banget, keinget sama film ‘Alif Lam Mim’ juga, dimana selalu mengharuskan adanya
kerja strategis dibeberapa lini, ya itu; da’i, penegak hukum&politisi, dan
jurnalis/media massa. Kisah cinta? Ada juga kok bagiannya di novel ini, lebih
so sweet dari kata mutiara di akun-akun jomblo pastinya (wkwk).
Seperti
human traficking, Kemi dieksploitasi
kemampuannya untuk kepentingan bisnis liberalisasi. ia seperti ‘dijual’ ,
dieksploitasi tanpa sadar, dan ketika sudah tak berguna maka akan dihabisi
nyawanya. Begitu, si Kemi pun di aniaya sampai beberapa bulan lamanya tidak
sadarkan diri, ia diculik dan dibawa ketempat tertentu, dikembalikan, untuk
kemudian dibunuh secara perlahan. Tumbal! Siapa saja yang yang terlibat tidak
akan mudah untuk keluar. No free lunch,
guys! Yang udah dinikmati, harus dibayar. Yang mengancam, harus
disingkirkan. Membunuh atau terbunuh.
Well,
begitulah kira-kira cerita singkatnya. Yang jelas, ane nulis ini Cuma lagi
pengen aja hari ini, pengen mulai belajar menerapkan didikan kiai Rois kalo
abis baca buku emang bagusnya langsung ditulis, dirangkum pake bahasa sendiri
biar ngerti. Pelajaran lain juga, setiap ilmu itu adalah peliharaan yang harus
diikat, dan ikatannya adalah dengan dituliskan. Bahkan, tradisi ulama kita,
tidak melewatkan hal-hal kecil yang dilakukan guru-guru. Semua dicatat sehingga
dikemudian hari dapat dijadikan pelajaran untuk generasi setelahnya. Pengen
juga jadi bagian dari perubahan dan kemajuan dengan banyak menulis. ingin jadi
tentara nya Allah yang baik kualitasnya, bukankah tinta ilmu ulama sama
nilainya dengan jihad pedang di medan perang? meski sedikit dan masih belajar,
setidaknya ayokk usaha terus untuk menjadikan diri lebih baik. (hehehe, curcol
deh)
Banyak
hal yang tersadarkan dari hikmah novel ini, tentang strategi musuh Islam
melalui perang pemikiran yang sudah sangat nyata saat ini, tentang ilmu dan
idealisme, tentang hubungan dan hakikat manusia dengan Allah yang maha
mengendalikan, tentang keterbatasan manusia, tentang sempurnanya ajaran-ajaran
Islam, tentang umat Islam yang dituntut kualitasnya, tentang jihad fii sabilillah, tentang cinta, keikhlasan
dan masih banyak lagi. Semoga apa yang ane tulis bisa bermanfaat, kalo kurang
silahkan dibaca dan perbanyak membaca buku lain juga ya gaesss, kemudian ambillah
hikmah sebanyak-banyaknya! Jazakallah.
(Banyuasin, 09 Desember 2017)
Jumat, 30 September 2016
Menghilang
Indah,,Fitri... buruan
udah ada Pak Bas dikelas!!”
“ehh.., iya.iya!!”
jawaban kompak menyahut. Gadis satu sibuk menghabiskan minumnya dan yang satu
segera memburu ibu kantin untuk membayar.
“bu,bu.. bakso
nya dua, es jeruknya tiga!” gadis itu menyerbu sambil menyodorkan uangnya.
“aduh, neng
uangnya kurang tujuh ribu nih” balas bu kantin
“ya ampun,
kurang? Duh, ntar bu ya, ntar pulang sekolah saya kesini lagi bayar tujuh
ribunya, oke,bu? Makasih ya buu!” ia meyakinkan dengan tampang memelas dan
bergegas meninggalkan ibu kantin yang meng-iyakan permintaannya.
“duh, Fit.. telat
lagi, bakal di marahin sama pak bas nih! Mana tadi uang ane kurang lagi!”
“hah, kurang..
yaudah ntar pake uangku aja bayarnya. Yang penting sekarang gimana nasib kita
sampe dikelas ntar!”. Keduanya berlari sambil berdoa. Sesampainya dikelas,
siswa lain terlihat serius menulis di lembar kertas masing-masing. Dan Pak Bas
asyik mondar-mandir mengawasi siswanya bekerja.
“duh, udah mulai,
Ndah. Gimana dong nih” Fitri terlihat enggan untuk masuk ke kelas.
“hm, iya,ya.
Yaudah masuk aja yuk! daripada kita gak ikut ulangan” Indah menarik tangan
Fitri menghampiri Pak Bas yang setibanya sudah menggeleng-gelengkan kepala.
“Asalamualaykum,Pak.
Maaf kami telat tadi abis makan dari kantin, pas mau bayar uangnya kurang”
sontak seisi kelas tertawa memecah keheningan mendengar alasan polos milik
Indah.
“tenang.tenang!
kembali bekerja!” perintah Pak Bas. “kalian ini, sudah tau hari ini akan mid
semester, seharusnya bisa stand by
dikelas lebih awal. Ya sudah, kembali ke tempat duduk kalian dan kerjakan soal
yang sudah dibagikan!”
“baik, Pak.
Terimakasih” jawaban kompak kembali Indah dan Fitri balas.
Bel pulang
berbunyi. Lingkungan sekolah kembali dipadati kerumunan siswa. Ada yang
bergegas pulang, ada yang sibuk dengan organisasi masing-masing, dan ada pula
yang masih sibuk nongkrong dikantin sekolah.
“Fit, pake uang
mu dulu ya. Tujuh ribu aja, ane mau bayar uang yang kurang tadi”
“oh ya, ini nih.
Ane tunggu di mushola ya, jangan lupa bentar lagi sholat Ashar, lho!”
“oke!” Indah
membalas dan segera menuju kantin.
Setelahnya suara
adzan berkumandang. entah milik siapa suara merdu itu sampai pada puluhan
pasang telinga yang ada disekolah. Membuat suasana mushola menjadi hiruk dan
pikuk dengan antrean di tempat wudhu. Walau langit mulai terlihat jingga, tetap
saja sekolah itu masih ramai karena aktivitas ektra sekolah yang sangat aktif.
Bada’ Ashar, kembali aktivitas berlanjut.
“Fit, tadi siapa
ya yang adzan? Merdu banget suaranya, pasti ngajinya juga bagus tuh” Indah
membuka percakapan yang hanya tinggal dirinya dan Fitri yang ada di mushola.
“kayaknya yang
adzan tadi kak Azam. Suaranya emang bagus, kan dia vokalis band sekolah kita
juga” jawab Fitri yang tak asing lagi.
“oh, kakak kelas
tiga IPS satu itu ya. Penampilannya emang sederhana sih, tapi gak nyangka punya
kelebihan lain dari yang lain. Salut! hehe” Indah memberi penilaian tanpa
diminta. Mendengar itu, Fitri hanya tersenyum dan kembali fokus pada tab
miliknya.
Indah dan Fitri
sedikit berbeda dalam karakter. Indah gadis yang supel dan terbilang polos
sedang Fitri gadis yang lebih banyak diam dan terbilang dewasa dari Indah.
Mereka pun tak pernah berencana untuk bersahabat. mungkin hanya kata ‘hei’ jika berpapasan. Tapi organisasi
yang sama membuat pertemuan mereka terjalin kontinyu, kata rindu pun bersambut
jika ada hari tanpa kehadiran salah satunya. Indah dan Fitri adalah gadis yang
sama ramahnya dan betah berlama-lama di mushola. Ya, bukan hanya karena mereka
terlibat rohis sekolah tetapi karena diskusi yang kerap terjadi.
“Ndah,
kamu pernah suka sama seseorang?”
“hmp?
Perrnaahh ,,sih. Tapi udah gak mikirin yang kayak gitu lagi. Udah lupa rasanya
suka sama seseorang.hehe. emang napa, Fit? Tumben nanya yang begituan.”
“hihi..
gak papa, ane Cuma nanya aja kok.” ujar Fitri yang membalas sifat terbukanya
Indah. “yaudah yuk, tugas dari rohis
udah selesai nih. Kita pulang sekarang” ajaknya.
“ehh,
sebelum pulang mampir ke warung si Neng yah, ane laper pengen gorengan. Tapi
pake uangmu lagi nih.hehe”
“hemm..oke.oke!”
Fitri menurut. “Ndah,Ndah.. buruan mau hujan nih, ntar pulangnya kemaleman!”
Rintik hujan membasahi jilbab Fitri yang menunggu di sepeda.
“oh,
ya. Oke.oke Fit! Langsung caw kerumah ya!” melesat keduanya dengan sepedanya
masing-masing. Setibanya dirumah, Indah segera mandi dan membuka laptop.
Ditemani secangkir susu coklat dan sepiring gorengan yang baru dibelinya tadi.
Suara hujan yang merileks-kan kembali kepenatan hari itu mendorong membuka lagi
akun Facebook yang tadi malam tak
sempat di logout. Tiba-tiba ia
teringat pertanyaan sobatnya yang disusul dengan sosok sang pengumandang adzan
waktu Ashar tadi. Deg, ia merasakan hal yang ganjil kali itu. Ia berusaha untuk
tak mempedulikannya.
“lihatlah
Fitri, Indah! Dia yang lebih kenal dengan sosok kak Azam saja, terlihat
biasa-biasa saja. Masa’ kamu baru tau tadi udah ngerasaain yang aneh-aneh?
Stop.stop.stop!” Indah berbicara pada dirinya sendiri. Ia dan Fitri memang
terbiasa di musholla, biasa pula bila tertangkap sosok kak Azam di mata tanpa
sengaja. Semua memang terasa biasa saja, tapi mungkin lain untuk sekarang, bagi
Indah.
“Pagi...
Indah!!!” Fitri menyapa di gerbang sekolah. Ia sengaja menunggu Indah agar bisa
bersama menuju ke kelas.
“Eh,,
pagi juga Fitri ku sayang!!” Indah langsung menggandeng tangan Fitri sahabat
yang sangat disayanginya sambil berjalan menuju kelas. Melihat senyum tulus dan
mata sipit milik Fitri membuat Indah sadar. Betapa bersyukurnya ia memiliki
sahabat seperti Fitri.
Langkah
sengaja terhenti. Indah dengan fokusnya melihat info terbaru di mading.
Kemudian beralih ke halaman sekolah, disana seluruh siswa kelas tiga
dikumpulkan dan terlihat kepala sekolah sedang memberikan arahan. Satu sosok
yang membuat keduanya membisu sejenak. dan angin begitu saja berhembus, gugur
daun pohon melayang dihadapan keduanya. Indah yang pertama kali beranjak, di
lihatnya Fitri dengan tatapan khas miliknya. Ke satu arah yang sama dilihatnya
tadi, kemudian beralih.
“ayok,
Ndah! Lanjut ke kelas” Fitri melangkah dulu
“a...yok!!”
sahut Indah dan sesuatu yang difikirkannya.
Hari-hari
berlalu dengan indahnya persahabatan mereka. Mudah sulit sudah dirasa, sedih
senang pun sudah biasa. Tak ada yang tersembunyi, keduanya saling mengerti. Pun
tentang perasaan mereka sendiri. Indah memang mengagumi sosok kak Azam yang di
ketahuinya lewat Fitri. tapi ia tahu, bahwa Fitri sebenarnya juga telah lebih
dulu mengagumi sosok yang sama. wajar memang jika mereka memiliki rasa itu.
Meski belum pantas, maka tak pernah pula untuk mengatakan hal apapun tentang
itu. Rasa itu hanya akan tersimpan, pun hingga menghilang.
Rabu, 01 Juli 2015
Idolaku, who are you?
Asalamuallaykum wr.wb
Agan-agan yang ane banggakan :D
apa kabar hati? Semoga selalu
bersih. Gimana kabar cinta? Semoga
selalu berpeluh rindu pada-Nya. kabar iman? Semoga kian meningkat yahh! Ohya,
kabar agan ndiri gimana? Smoga rahmat dan kasih sayang-Nya slalu menyertai ;)
postingan (bukan untuk menggurui) kali
ini, ane kepengen kepo dikit nih tentang sosok yang kalian idolakan. Siapa sih
dia? Apa sih yang ngebuat kalian terkagum-kagum sampe segala hal tentangnya pun
diselipkan disetiap aktivitas? Hmm, jawabannya pasti macem-macem. Mulai dari wajah
yang ganteng/cantik, suaranya bagus, gayanya yang cool, prestasi yang gemilang dan sebagainya. Dan pasti apapun yang
ada pada dirinya ingin sekali kita tiru. Wah, berarti siapa yang kita idolakan
adalah sosok yang sangat berpengaruh bagi kita ya, karena (bisa jadi) separuh
kita adalah dia.
kalo dipikir-pikir, berarti kita
jangan sampe keliru dong milih idola? Ya gak ada salahnya kok mengidolakan
seseorang karna hal-hal yang menarik hati, malah jangan sampe kita gak punya
idola dalam hidup ini! Tapi ya itu tadi, karena tokoh yang kita idolakan (tanpa
disadari) dapat berpengaruh besar terhadap aktivitas bahkan kelakuan kita
sehari-hari, kita harus benar-benar memahami apa dan siapa yang menjadi pilihan
dalam hidup kita (termasuk pasangan hidup nih :D). Misalnya karena prestasi yang dicapai tokoh tersebut, kita jadi termotivasi untuk bisa meraih
prestasi yang serupa. Intinya, ada
segi-segi dari tokoh tersebut yang dapat kita ambil manfaatnya untuk diri kita
sendiri, tentu perubahan kepada yang lebih baik. Karena perubahan adalah hal
yang akan terus kita lakukan, agar kita tak mudah terwarna oleh dunia yang
sifatnya semu, salah satunya punya tokoh idola yang dapat dijadikan teladan.
Trus, idola yang gimana sih yang layak
dijadiin idola? Ada gitu yang sempurna buat dijadiin teladan? Jawabannya tentu
ada! Dialah Rasulullah SAW satu-satunya manusia sempurna sang kekasih Allah SWT.
Semua ada pada dirinya. Dari akhlak yang mulia sampai prestasi-prestasi yang telah
ia capai dalam penyebaran Islam.Tapi kan kita gak pernah ketemu? Jangankan
ketemu, liat wajahnya aja kagak pernah, gimana mau nge-fans?? Ya. emang kita gak pernah ketemu dan kenal dengan ngeliat
langsung. Tapi tak melihat bukan berati tak kenal bukan? Banyak cerita dan
hadis yang mengisahkan tentang bagaimana sosok Muhammad yang mulia karena
akhlaknya yang terpuji. Memang kita bukanlah manusia istimewa seperti
kenabiannya. Tapi ia adalah salah satu yang diutus-Nya untuk menjadi teladan bagi
kita umat Islam yang sudah sepatutnya kita idolakan. Karna ada manfaat besar-besaran
kalo dia udah ada separuh dalam diri kita (wehehe). Selain itu ada juga para
sahabat dan generasi-generasi pemenang
yang dengan gagahnya mengukir sejarah dengan tinta emas yang kini masih tetap
berkilau. seperti ke-empat khalifah sahabat nabi, khalid bin Walid, Muhammad
Al-Fatih, dan yang lainnya. Wahh, coba deh dicari buku-buku tentang mereka,
dijamin ada sesuatu yang menggugah :D
Disamping
banyaknya tokoh-tokoh Islam yang keren abis, ada juga tokoh wanita Islam yang
tak kalah hebat. Dibalik jilbab yang anggun, mereka tetap wanita yang tangguh dengan
nilai-nilai hidup yang luar biasa. Kita sebagai perempuan, juga harus mempunyai
tokoh idola dari kalangan perempuan juga. Agar kita tahu, bagaimana seharusnya
menentukan sikap sebagai seorang muslimah yang sesungguhnyaJ . silahkan dipilih mau yang mana, dari
hadis riwayat Bukhari dan Tirmidzi sebaik-baik perempuan di alam semesta ada
empat yakni : Khadijah istri utama Rasul, Fatimah putri Rasul, Asiyah istri
Fira’un dan Maryam ibu nabi Isa (silahkan dicari&dibaca buku2nya^^). Wihh,
siapa sih yang gak kepengen masuk surga? Masa’ iya ada yang pengen ke
neraka-__- memang, kadang kita ngerasa gak pantes jika mendapat surgaNya, tapi
apa kita juga mau dan tahan dengan super panasnya neraka jahanam
milik-Nya? apalagi kita wanita, yang disabdakan
Sang Nabi sebagai kaum yang paling banyak ditemukan dineraka!L kita tak pernah tau, tetapi tugas
kita adalah berusaha ikhlas beribadah dan menjauhi larangan-Nya, dan Dia pun akan
memberikan apa yang sepantasnya untuk kita.
Okedeh,kalo
gitu ane pengen nge share juga poin-poin karakteristik yang bisa diambil dari
keteladanan mereka wanita ahli surga. Karena teladan yang diberikan bukanlah
suatu yang sulit kita capai jika iman dan taqwa sebagai landasannya;) insya
Allah.
Ø Taat ibadah (Q.S.Adz-Zariyat:56). Sudah sepatutnya kita sebagai hamba
Allah menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang-Nya.
seperti Maryam ibu Nabi Isa yang mengabdikan hidupnya hanya untuk Allah SWT
dengan beribadah, berdzikir, berpuasa dan menjaga kehormatan selama di Baitul
Maqdis (Masjidil Al-Aqhsa). Ketaatan ibadah seorang putri dari keluarga Imran
ini patut diteladani. Perlu diingat, tujuan dari penciptaan manusia hakikatnya
adalah untuk mengabdi kepada Allah tanpa pula mengesampingkan urusan didunia.
Ø Berbakti kepada orang tua (Q.S. Al-Isra :23-24). Orang tua adalah yang paling tulus
mencintai kita tanpa mengharapkan imbalan apapun. Menjadi anak yang
soleh-soleha adalah pilihan yang seharusnya kita ambil. Karena hanya doa anak
yang soleh lah yang kan membantu orangtua di akhirat. Layaknya Fatimah Az-Zahra
yang slalu merawat dan menyayangi ayahnya Rasulullah, ia selalu membela ayahnya
saat didzalimi oleh kaum Quraisy dan turut membantu dakwah sang ayah
Ø Menjaga kehormatan dan menutup aurat (Q.S. Al-Ahzab :59). Allah tidak membuat aturan melainkan untuk kebaikan kita sendiri.
jika telah baligh perintah berjilbab adalah wajib tanpa harus menunggu apapun
dulu. Menutup aurat secara keseluruhan, dan tidak memancing syahwat yang bukan
muhrim. Dengan berjilbab, Allah telah melindungi kehormatan wanita dan
meninggikan derajat wanita dalam Qur’an Surah An-Nisa. menjadi istri dari
fir’aun, tidak membuat Asiyah goyah keimanannya. Ia tetap dilindungi Allah dari
kekejaman suaminya sendiri. ia tetap menjaga kehormatannya, dan tetap
mempertahankan aqidah sampai di akhir hayatnya.
Ø Patuh pada suami (Q.S. An-Nisa:34). teruntuk yang udah nikah nih, bahwa surga istri ada
pada ridhanya suami. Ketaatan istri pada suami lebih utama dibanding orangtua,
tentu taat pada yang haq. Khadijah istri utama Rasul sangat mencintai Nabi, ia
sosok istri yang menempuh jalan setia pada suaminya tatkala tak seorangpun yang
mempercayai Nabi, dialah yang selalu berusaha menenangkan dan menyenangkan
perasaan suami tercinta.
Ø Pandai menjaga lisan (Q.S. Al-Hujurat:12). Wanita dikenal dengan lisannya yang cerewet,
nyinyir, mudah menggunjing dan kerap berbicara sia-sia. Kita sebagai muslimah,
harus terus bisa menjaga lisan dari hal yang merugikan kita sendiri. bisa
dijadikan teladan dari seorang Aisyah putri Abu Bakar r.a. Ia adalah seorang
wanita yang cerdas. Dengan kecerdasannya ia selalu mengatakan hal-hal yang
baik, membela kaum perempuan, dan terus berdzikir kepada Allah. Aisyah adalah
istri yang taat pada suaminya, Rasulullah. Ia gemar bersedekah dan rajin mencari
ilmu. Ia dikenal kristis dalam berpikir, selalu ingin tau, rendah hati, dan
pemberani.
Yak! Itulah
perempuan-perempuan yang Allah pilihkan untuk kita jadikan teladan. Hakikatnya,
memiliki keteladanan dalam hidup sangatlah urgent. Seorang tokoh yang
diidolakan harus memberikan manfaat bagi gaya hidup kita. Let’s going ;)
Sumber pustaka :
Priyatna, Haris dan Lisdy Rahayu.Perempuan yang Menggetarkan Surga.2015.Yogyakarta:
Mizania
Minggu, 07 Juni 2015
Tanah Gersang
Dalam
hubungan-hubungan yang kita jalin dikehidupan,
setiap
orang adalah guru bagi kita
ya,
setiap orang, siapapun mereka. Yang baik, juga yang jahat.
Betapapun
yang mereka berikan hanyalah luka, rasa sakit, kecewa, kepedihan, dan aniaya,
mereka tetaplah guru-guru kita. Bukan
karena mereka orang-orang yang bijaksana. Melainkan karena kitalah yang sedang
belajar untuk menjadi bijaksana.
Mereka
mungkin tanah gersang. Dan kitalah murid yang belajar untuk menjadi bijaksana.
Kita belajar untuk menjadi embun pada paginya, awan teduh bagi siangnya, dan
rembulan yang menghias malamnya.
Tetapi
barangkali, kita justru adalah tanah yang paling gersang.
Lebih
gersang dari sawah yang kerontang. Lebih cengkar dari lahan kering dikemarau
yang panjang. Lebih tandus dari padang rumput yang terbakar dan hangus.
Maka
bagi kita sang tanah gersang, selalu ada
kesempatan menjadi murid yang bijaksana. Seperti matahari yang tak hendak
dekat-dekat bumi karena khawatir nyalanya bisa memusnahkan kehidupan. Seperti
gunung api yang lahar panasnya kelak menjelma lahan subur, sejuk menghijau
berwujud hutan. Dan seperti batu cadas yang memberi kesempatan lumut untuk
tumbuh dipermukaannya. Dia izinkan sang lumut menghancurkan tubuhnya,
melembutkan kekerasannya. Demi terciptanya butir-butir tanah, demi tersedianya
unsur hara agar pepohonan berbuah. Kitalah, yang tak pernah boleh berhenti
untuk diri terus melakukan perbaikan.
#DalamDekapanUkhuwah
Langganan:
Postingan (Atom)