Kamis, 25 September 2014

Titip Rindu ..


Memori ku penuh dengan sosok lelaki paruh baya itu. teringat dengan semua yang pernah ia korbankan untuk ku. Mata ku tak kering membendung air nya, seakan deras menghujam qolbu. Tuhan, sempatkah aku menjadi apa yang ia inginkan? Akan kah selalu aku jadi bahan cerita kebanggaan nya?? Hatiku pilu mengingat itu, angka yang lebih dari setengah abad, merujuk pada sisa waktu yang masih ku miliki. Wajah itu. Wajah yang slalu ada dalam nafas doa ku. Sorot mata penuh asa, dan suara yang kini jarang lagi terdengar. Dalam hening , hanya rindu itu yang masih berteriak ...

Di mata mu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di kening mu
Kau nampak tua dan lelah, keringat terkujur deras
namun kau tetap tabah
Meski nafas mu kadang tersengal, Memikul beban yang semakin sarat
kau tetap bertahan
Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipi mu gambaran perjuangan
Bahu mu yang dahulu kekar legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk
Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkah mu kadang gemetar, kau tetap setia
Ayah, dalam hening sepi ku rindu
Untuk menuai padi milik kita, tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anak mu sekarang banyak menanggung beban  -EbietGAde

Senin, 15 September 2014

More than Angel :')

Orang tua adalah malaikat yang nyata yang dikirimkan oleh Tuhan kepada semua manusia di dunia. Entah itu ibu atau ayah. Mereka yang telah merawat kita, mengasihi dan menyayangi kita dengan tulus. Tak ada sedikit pun dihati mereka untuk meminta balasan atas semua kebaikan yang pernah diberikan. Sebagai orang tua yang mulia, mereka hanya menginginkan yang terbaik. Ingin melihat kita  sukses dan bahagia di dunia maupun akhirat. Itu saja. Meski sering kali kita tak mengerti apa maksud dari amarah mereka, tetapi kita terlalu egois dengan rasa kesal itu sendiri. Hingga tak menyadari hati yang kuat pun terasa rapuh. Begitu tega  mengiris hati mereka yang lembut. Begitu mudahnya kita membuat air mata jatuh di dalam hati mereka. Sering kali kita tak acuh, sering kali kita lupa, bahwa  malaikat nyata pun takkan bisa  selamanya ada. Relakan rasa bersalah itu selalu ada dalam benak. Agar kita sampai hati untuk lebih menyayangi, mencium, juga mengusap kaki mereka dengan penuh rasa bakti. Balaslah semua dengan kecintaan dan kasih sayang, meskipun itu tak mungkin pernah terbalaskan. menjadi anak yang sholeh, mendoakan mereka adalah hakikatnya. Bertutur kata yang baik, sopan dan penuh rasa hormat dan kasih.  Kebahagian batin sudah seharusnya kita berikan. Senyum mereka sudah seharusnya kita ciptakan. Tulus,,yang sempurna hanya datang dari mereka. Cintai mereka... karna cinta dan ridha Tuhan pasti sama dengan yang mereka miliki...